Konsep Pernikahan Yang Unik Dan Anti Mainstream Di Luar Nalar Kita
ModalWin – Beberapa waktu lalu, di Indonesia sempat
viral tentang pernikahan yang dilakukan di SPBU. Pernikahan yang dilakukan di
SPBU itu memang bukan sengaja dilakukan di SPBU, melainkan memiliki alasannya
sendiri. Alasannya tak lain adalah banyaknya tamu yang datang, sehingga rumah
mempelai wanita tak cukup menampungnya. Selain hanya foto prewed ekstrim, ternyata di belahan dunia lain, ada juga
pernikahan yang cukup unik dan tak biasa. Seperti apa pernikahan yang anti
mainstream itu? Langsung simak di bawah ini.
Pernikahan dalam air
Jika di Indonesia ada pernikahan
yang dilakukan di SPBU, maka pasangan yang satu ini menikah di dalam air.
Mereka adalah Chris dan Janet Wright. Pasangan
tersebut melakukan pernikahan di dalam Danau kepulauan Maladewa. Bahkan,
sebelumnya, saat melakukan acara tunangan, pasangan ini juga melakukannya di
dalam air. Ternyata, pasangan ini memang dikenal sebagai seorang penyelam. Jadi
wajar saja jika mereka melakukan pernikahan mereka di dalam air, agar sesuai
dengan profesi mereka. Taruhan Judi Bola
Karena di dalam air mereka tak
bisa berbicara, maka di dalam air mereka mengucapkan janji pernikahan dengan
cara menulisnya di kertas menggunakan pensil. Pasangan asal Inggris ini menikah
di kedalaman 12 meter di bawah permukaan air. Panggung tempat duduk mempelai
ditata seperti sungguhan dengan dekorasi bunga dan tirai serta ucapan selamat
datang. Apakah di antara kalian ada juga yang ingin mencoba untuk menikah di
dalam air?
Pernikahan anti gravitasi
Jika kalian merasa pernikahan di
dalam air masih kurang greget, maka kali ini ada pernikahan yang tak kalah
unik, yaitu pernikahan anti gravitasi. Yang melakukan pernikahan anti gravitasi
ini adalah Noah Fulmor dan Erin Finnegan. Diketahui, pasangan asal New York,
Amerika Serikat itu menyewa jasa perusahaan penerbangan pesawat komersial Zero
Gravity atau ZERO-G untuk melangsungkan upacara pernikahan mereka. Zero Gravity
mendesain pesawat Boeing 727-200 dengan gaya gravitasi nol sehingga penumpang
akan benar-benar merasa seperti dalam perjalanan luar angkasa.
Menurut juru bicara Zero Gravity,
pasangan itu berangkat menggunakan Boeing 727-200 yang meluncur dari Kennedy
Space Center di Cape Canaveral pada tanggal 20 Juni 2009 lalu. Pasangan Noah
dan Erin adalah pasangan pertama di dunia yang menikah di gravitasi nol. “Ini
adalah pengalaman yang luar biasa, menggembirakan dan cara yang unik bagi Anda
untuk memulai hidup yang baru bersama-sama,” ujar Noah. Agen Togel Terpercaya
Tertarik untuk menikah di
gravitasi nol? Mungkin kalian harus merogoh kocek cukup dalam, mengingat untuk
bermain dalam pesawat ini saja membutuhkan biaya sebesar USD 4.950 atau setara
Rp 74 juta. Tentunya, untuk biaya menikah membutuhkan biaya yang lebih besar
lagi. Sayangnya, website resmi dari ZERO-G tak mencantumkan harganya.
Pernikahan pakai buldoser
Jika biasanya pernikahan memakai
mobil yang bagus dan indah, namun untuk pernikahan yang berlangsung di Tiongkok
ini, kalian tak akan menemukan mobil-mobil indah itu, melainkan kalian akan
melihat deretan buldoser. Pasangan pernikahan unik ini berasal dari kota Yanchang,
Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Pengantin ini tidak diketahui nama lengkapnya,
namun sang mempelai pria memiliki marga An. An dan istrinya tak ingin
pernikahan mereka biasa-biasa saja. Karena itulah An menggagas ide unik dengan
meminta teman-temannya mengumpulkan bulldozer sebagai mobil pengantin di hari
pernikahannya
Menurut tradisi Tiongkok,
pengantin pria akan datang ke rumah pengantin wanita dan menjemput calon
istrinya. Sudah pasti, di wilayah rumah mempelai wanitanya terjadi kehebohan,
karena adanya iringan buldoser yang menuju ke rumah mempelai wanita.
Jarak rumah mereka sekitar 10 km,
cukup jauh, apalagi harus ditempuh memakai buldoser. Namun perjalanan yang
ditempuh An tak terasa melelahkan, karena An akan menikahi wanita yang paling
dia cintai dengan cara yang tidak biasa. Setelah An menjemput calon istrinya,
sang pengantin wanita juga naik ke atas buldoser dan dibawa keliling kota. Hal
ini jelas menarik perhatian para warga, namun kedua pengantin baru ini santai
saja dan menikmati hari spesial mereka di atas buldoser. Ternyata, kendaraan
berat yang dipakai untuk proyek bangunan juga bisa berubah menjadi kendaraan
yang romantis.
Pernikahan di tengah erupsi
Pernikahan yang satu ini lebih
greget lagi, pasalnya mereka menikah saat sedang erupsi gunung berapi. Pasangan
itu adalah Arlo Gerald De La Cruz dan Maria Hussa Maica Nicerio. Mereka menikah
di provinsi Albay, Filipina, tepatnya di Gunung Mayon, pada bulan Januari lalu.
Gunung Mayon sendiri mulai erupsi pada awal bulan Januari. Badan Vulkanologi
setempat sudah menetapkan status siaga dua dan ribuan orang yang berada dalam
zona bahaya telah dievakuasi. Dalam foto yang beredar, kedua pengantin terlihat
berfoto di sebuah balkon sambil saling berhadapan mesra. Di latar belakang
tempat mereka berfoto, terlihat jelas gunung yang diselimuti awan dan tengah
mengeluarkan asap. Mayon sendiri adalah gunung paling aktif di Filipina.
Untungnya, pernikahan mereka itu
dilangsungkan di zona aman. Keduanya menikah di Gereja Our Lady of the Gate
Parish, Kota Daraga sehingga pemberkatan bisa berlangsung sesuai rencana. Walau
begitu, pasangan ini sempat khawatir rencana hari bahagia mereka mengalami
masalah. Di saat semua orang memiliki kekhawatiran tentang letusan gunung
berapi yang akan memengaruhi pernikahan tersebut, vendor yang ikut
berpartisipasi dalam pernikahan, Nebreja Brothers Media, malah mendapatkan
momen yang luar biasa. Putra dari Joan Nebreja, pemilik vendor tersebut, yang
merupakan seorang fotografer, berhasil mengambil foto kedua pengantin dengan
latar belakang kepulan asap hasil erupsi. Hasil fotonya pun terlihat
menakjubkan.
Sontak foto ini menarik perhatian
para netizen. Mereka pun ramai mengagumi foto dan memberi selamat kepada mereka
berdua. Meski begitu, ada pula beberapa orang yang justru mengkritik kedua
pengantin atas pemilihan lokasi di mana banyak orang menderita karena fenomena
tersebut. Dikabarkan sebanyak 75 ribu tengah dievakuasi untuk menghindari
bahaya letusan gunung itu.
Foto mereka berdua itu
mengingatkan orang-orang akan sebuah kisah cinta kuno lokal. Dikisahkan dahulu
ada seorang wanita bernama Magayon yang melarikan diri dengan kekasih karena
ada pria yang tidak diinginkannya melamar. Namun ketika pelarian, kekasih
Magayon meninggal karena dibunuh dengan panah. Magayon akhirnya memutuskan
untuk bunuh diri. Legenda pun mengisahkan jika keduanya dikubur di gunung
tersebut.
Pernikahan di atas gunung
Tahun 2014 lalu, pasangan Jamie
Alperin dan David Lamb mengucapkan janji pernikahan mereka di atas sebuah
gunung setinggi 702 meter. Pasangan yang dikenal suka berpetualang ini menikah
di gunung Stawamus Chief atau biasa disingkat The Chief. Untuk sampai ke atas,
mereka harus mendaki formasi batuan granit yang berada di dekat kota Squamish,
British Columbia, Kanada. Tempat ini dipilih oleh Jamie dan David setelah
mereka terinspirasi oleh sahabat mereka yang suka panjat tebing. Agen Bola Terbaik
Pasangan asal Kanada ini menghabiskan
sekitar 7 ribu Poundsterling (sekitar Rp 138 juta) untuk menggelar upacara
pernikahan unik itu. Berbekal semua peralatan panjat tebing dan perkakas
keamanan, pasangan ini memanjat The Chief dan mengabadikan semua momen, mulai
dari bawah hingga bagian puncak.
Tak ada musik, tak ada altar dan
bunga-bunga, bahkan tak ada tamu saat Jamie dan David mengucapkan janji
pernikahan, hanya ditemani seorang pengambil foto. Tak semua orang mau mendaki
tebing tinggi, sehingga hanya pasangan ini yang menikmati pemandangan indah
dari atas tebing sebagai pasangan suami istri. Walaupun sulit, tetapi
pernikahan unik ini akan mereka kenang selamanya.
Itulah pernikahan anti mainstream
yang pernah terjadi di dunia. Apakah kalian juga ingin menyusul mereka untuk
melakukan pernikahan yang anti mainstream? Atau kalian hanya ingin melakukan
pernikahan yang biasa-biasa saja?
Post a Comment